Translate

Senin, 03 Juni 2019

PEMILU INDONESIA DARI MASA KE MASA

1. #Pemilu_1955

Surat Suara Pemilu 1955
Merupakan Pemilu pertama di Indonesia, dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Sebanyak 257 kursi diperebutkan untuk DPR dan 514 kursi untuk Konstituante. Selain itu, ditambah 14 kursi Wakil Golongan Minoritas yang diangkat oleh Pemerintah. Pemilihan dilakukan pada 29 September 1955, diikuti oleh 29 partai politik dan individu. Tahap kedua dilaksanakan pada 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, Kepala Pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Berikut peserta dan hasil Pemilu pertama 1955:
1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
  • Pemilu DPR: 8.434.653 suara (22,32%)--> 57 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 9.070.218 suara (23,97)--> 119 kursi Konstituante;
2. Masyumi
  • Pemilu DPR: 7.903.886 suara (20,92%)--> 57 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 7.789.619 suara (20,59%)--> 112 kursi Konstituante;
3. Nahdlatul Ulama (NU)
  • Pemilu DPR: 6.955.141 suara (18,41%)--> 45 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 6.989.333 suara (18,47%)--> 91 kursi Konstituante;
4. Partai Komunis Indonesia (PKI)
  • Pemilu DPR: 6.179.914 suara (16,36%)--> 39 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 6.232.512 suara (16,47%)--> 80 kursi Konstituante;
5. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
  • Pemilu DPR: 1.091.160 suara (2,89%)--> 8 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 1.059.922 suara (2,80%)--> 16 kursi Konstituante;
6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
  • Pemilu DPR: 1.003.326 suara (2,66%)--> 8 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 988.810 suara (2,61%)--> 16 kursi Konstituante;
7. Partai Katolik
  • Pemilu DPR: 770.740 suara (2,04%)--> 6 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 748.591 suara (1,99%)--> 10 kursi Konstituante;
8. Partai Sosialis Indonesia (PSI)
  • Pemilu DPR: 753.191 suara (1,99%)--> 5 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 695.932 suara (1,84%)--> 10 kursi Konstituante;
9. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
  • Pemilu DPR: 541.306 suara (1,43%)--> 4 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 544.803 suara (1,44%)--> 8 kursi Konstituante;
10. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
  • Pemilu DPR: 483.014 suara (1,28%)--> 4 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 465.359 suara (1,23%)--> 7 kursi Konstituante;
11. Partai Rakyat Nasional (PRN)
  • Pemilu DPR: 242.125 suara (0,64%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 220.652 suara (0,58%)--> 3 kursi Konstituante;
12. Partai Buruh
  • Pemilu DPR: 224.167 suara (0,59%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 332.047 suara (0,88%)--> 5 kursi Konstituante;
13. Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)
  • Pemilu DPR: 219.985 suara (0,58%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 152.892 suara (0,40%)--> 2 kursi Konstituante;
14. Partai Rakyat Indonesia (PRI)
  • Pemilu DPR: 206.161 suara (0,55%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 134.011 suara (0,35%)--> 2 kursi Konstituante;
15. Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)
  • Pemilu DPR: 200.419 suara (0,53%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 179.346 suara (0,47%)--> 3 kursi Konstituante;
16. Murba
  • Pemilu DPR: 199.588 suara (0,53%)--> 2 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 248.633 suara (0,66%)--> 4 kursi Kontituante;
17. Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki)
  • Pemilu DPR: 178.887 suara (0,47%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 160.456 suara (0,42%)--> 2 kursi Konstituante;
18. Persatuan Indonesia Raya (PIR) Wongsonegoro
  • Pemilu DPR: 178.481 suara (0,47%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 162.420 suara (0,43%)--> 2 kursi Konstituante;
19. Grinda
  • Pemilu DPR: 154.792 suara (0,41%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 157.976 suara (0,42%)--> 2 kursi Konstituante;
20. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
  • Pemilu DPR: 149.287 suara (0,40%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 164.386 suara (0,43%)--> 2 kursi Konstituante;
21. Persatuan Dayak (PD)
  • Pemilu DPR: 146.054 suara (0,39%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 169.222 suara (0,45%)--> 3 kursi Konstituante;
22. PIR Hazairin
  • Pemilu DPR: 114.644 suara (0,30%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 101.509 suara (0,27%)--> 2 kursi Konstituante;
23. Partai Persatuan Tharikah Islam (PPTI)
  • Pemilu DPR: 85.131 suara (0,22%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 74.913 suara (0,20%)--> 1 kursi Konstituante;
24. Angkatan Kemenangan Umat Islam (AKUI)
  • Pemilu DPR: 81.454 suara (0,21%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 84.862 suara (0,22%)--> 1 kursi Konstituante;
25. Persatua Rakyat Desa (PRD)
  • Pemilu DPR: 77.919 suara (0,21%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 39.278 suara (0,10%)--> 1 kursi Konstituante;
26. Partai Republik Indonesia Merdeka (PRIM)
  • Pemilu DPR: 72.523 suara (0,19%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 143.907 suara (0,38%)--> 2 kursi Konstituante;
27. Angkatan Comunis Muda (Acoma)
  • Pemilu DPR: 64.514 suara (0,17%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 55.844 suara (0,15%)--> 1 kursi Konstituante;
28. R Soedjono Prawirosoedarso
  • Pemilu DPR: 53.306 suara (0,14%)--> 1 kursi DPR; dan
  • Pemilu Konstituante: 38.356 suara (0,10%)--> 1 kursi Konstituante.
●PEMILU DPR
29. Lain-Lain : 1.022.433 suara (2,71%)--> 0 kursi.
  • Total suara sah: 37.785.299.
  • Total kursi: 257 kursi.
●PEMILU KONSTITUANTE
29. Gerakan Pilihan Sunda
  • Pemilu Konstituante: 35.035 suara (0,09%)--> 1 kursi.
30. Partai Tani Indonesia
  • Pemilu Konstituante: 30.060 suara (0,08%)--> 1 kursi.
31. Radja Keprabonan
  • Pemilu Konstituante: 33.660 suara (0,09%)--> 1 kursi.
32. Gerakan Banteng Republik Indonesis (GBRI)
  • Pemilu Konstituante: 39.874 suara (0,11%)--> 1 kursi.
33. PIR NTB
  • Pemilu Konstituante: 33.823 suara (0,09%)--> 1 kursi.
34. L. M. Idrus Effendi
  • Pemilu Konstituante: 31.988 suara (0,08%)--> 1 kursi.
35. Lain-Lain: 426.856 suara (1,13%)--> 0 kursi.
  • Total suara sah: 37.837.105.
  • Total kursi: 514 kursi.
  • Empat partai politik yang mendapat suara terbanyak pada Pemilu 1955 adalah
    1. PNI (22,3 %)/57 kursi
    2. Masyumi (20,9%)/57 Kursi
    3. Nahdatul Ulama (18,4%)/ 45 kursi
    4.  PKI (15,4%)/39 kursi.

2. #Pemilu_1971

Digelar pada 5 Juli 1971 untuk memilih DPR Pusat, DPRD Tingkat I Provinsi dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya. Merupakan Pemilu kedua yang dilakukan serta Pemilu pertama pada era Orde Baru. Diikuti 10 partai politik.
Berikut 10 partai peserta Pemilu 1971 dan perolehan kursi di DPR:
1. Partai Katolik: 603.740 suara (1,10%)--> 3 kursi;
2. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII): 1.308.237 suara (2,39%)--> 10 kursi;
3. Partai Nahdlatul Ulama: 10.213.650 suara (18,68%)--> 58 kursi;
4. Partai Muslimin Indonesia (Parmusi): 2.930.746 suara (5,36%)--> 24 kursi;
5. Golongan Karya (Golkar): 34.348.673 suara (62,82%)--> 236 kursi;
6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo): 733.359 suara (1,34%)--> 7 kursi;
7. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba): 48.126 suara (0,08%)--> 0 kursi;
8. Partai Nasional Indonesia (PNI): 3.793.266 suara (6,93%)--> 20 kursi;
9. Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI): 381.309 suara (0,69%)--> 2 kursi;
10. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI): 338.403 suara (0,61%)--> 0 kursi.

  • Total suara sah: 54.669.509.
  • Total kursi: 360 kursi.

Pembagian kursi pada Pemilu 1971 berbeda dengan Pemilu 1955. Pemilu 1971 menggunakan UU Nomor 15 Tahun 1969 sebagai dasar, semua kursi terbagi habis di setiap daerah pemilihan.

3. #Pemilu_1977

Digelar pada 2 Mei 1977, untuk memilih DPR Pusat, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya. Pada pemilu ini, peserta yang ikut hanya tiga termasuk Golkar, sebagai implementasi keinginan Pemerintah dan DPR untuk menyederhanakan jumlah partai melalui UU Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar.
Perolehan suara dan kursi DPR dalam Pemilu 1977 ini adalah sbb:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 18.743.491 suara (29,29%)--> 99 kursi;
2. Golongan Karya (Golkar): 39.750.096 suara (62,11%)--> 232 kursi; dan
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI): 5.504.751 suara (8,60%)--> 29 kursi.
  • Total suara sah: 63.998.338.
  • Total kursi: 360 kursi.

4. #Pemilu_1982

Dilaksanakan pada 4 Mei 1982, untuk memilih DPR Pusat, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya. Peserta Pemilu juga sama seperti Pemilu sebelumnya yaitu 3 peserta.
Perolehan suara dan kursi di DPR adalah sbb:
1. PPP: 20.871.880 suara (27.78%)--> 94 Kursi;
2. Golkar: 48,334,724 suara (64.34%)--> 242 kursi; dan
3. PDI: 5,919,702 suara (7.88%)--> 24 Kursi.
  • Total suara sah: 75,126,306.
  • Total kursi: 360 kursi.

5. #Pemilu_1987

Digelar pada 23 April 1987, untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Hasil perolehan suara dan kursi DPR pada Pemilu 1987 sbb:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 13,701,428 suara (15.96%)--> 61 kursi;
2. Golongan Karya (Golkar): 62,783,680 suara (73.11%)--> 299 kursi; dan
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI): 9,384,708 suara (10.93%)--> 40 kursi.
  • Total suara sah: 85,869,816.
  • Total kursi: 400 kursi.

6. #Pemilu_1992

Diselenggarakan pada 9 Juni 1992 untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Hasil perolehan suara dan kursi DPR pada Pemilu 1992 sbb:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 16,624,647 suara (17.00%)--> 62 kursi;
2. Golongan Karya (Golkar): 66,599,331 suara (68.10%)--> 282 kursi; dan
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI): 14,565,556 suara (14.89%)--> 56 kursi.
  • Total suara sah: 97,789,534.
  • Total kursi: 400 kursi.

7. #Pemilu_1997

Digelar pada 29 Mei 1997 untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I Provinsi dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Hasil perolehan suara dan kursi DPR pada Pemilu 1997 sbb:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 25.340.028 suara (22,43%)--> 89 kursi;
2. Golongan Karya (Golkar): 84.187.907 suara (74,51%)--> 325 kursi; dan
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI): 3.463.225 suara (3,06%)--> 11 kursi.
  • Total suara sah: 112.991.150.
  • Total kursi: 425 kursi.

8. #Pemilu_1999

Digelar pada 7 Juni 1999 dan merupakan Pemilu pertama sejak berakhirnya rezim Orde Baru. Ada 141 partai politik yang langsung mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan HAM. Namun, hanya 48 yang lolos dan bisa ikut Pemilu. Dalam Pemilu ini, dipilih anggota DPR, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya periode 1999-2004. Penentuan kursi dilakukan secara proporsional berdasarkan persentase suara nasional. Ada 18 partai politik yang berhasil memperoleh kursi di DPR. Pemilu 1999 menggunakan sistem proporsional dengan daftar stelsel tertutup.
Berikut 48 Partai Peserta Pemilu 1999 dan perolehan suara serta perolehan kursinya:
1. Partai Indonesia Baru: 192.712 suara (0,18%)--> 0 kursi;
2. Partai Kristen Nasional Indonesia: 369.719 suara (0,35%)--> 0 kursi;
3. Partai Nasional Indonesia - Supeni: 377.137 suara (0,36%)--> 0 kursi;
4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia: 85.838 suara (0,08%)--> 0 kursi;
5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia: 289.489 suara (0,27%)--> 0 kursi;
6. Partai Ummat Islam: 269.309 suara (0,25%)--> 0 kursi;
7. Partai Kebangkitan Ummat: 300.064 suara (0,28%)--> 1 kursi;
8. Partai Masyumi Baru: 152.589 suara (0,14%)--> 0 kursi;
9. Partai Persatuan Pembangunan: 11.329.905 suara (10,71%)--> 58 kursi;
10. Partai Syarikat Islam Indonesia: 375.920 suara (0,36%)--> 1 kursi;
11. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 35.689.073 suara (33,74%)--> 153 kursi;
12. Partai Abul Yatama: 213.979 suara (0,20%)--> 0 kursi;
13. Partai Kebangsaan Merdeka: 104.385 suara (0,10%)--> 0 kursi;
14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa: 550.846 suara (0,52%)--> 5 kursi;
15. Partai Amanat Nasional: 7.528.956 suara (7,12%)--> 34 kursi;
16. Partai Rakyat Demokratik: 78.730 suara (0,07%)--> 0 kursi;
17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905: 152.820 suara (0,14%)--> 0 kursi;
18. Partai Katolik Demokrat: 216.675 suara (0,20%)--> 0 kursi;
19. Partai Pilihan Rakyat: 40.517 suara (0,04%)--> 0 kursi;
20. Partai Rakyat Indonesia: 54.790 suara (0,05%)--> 0 kursi;
21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi: 456.718 suara (0,43%)--> 1 kursi;
22. Partai Bulan Bintang: 2.049.708 suara (1,94%)--> 13 kursi;
23. Partai Solidaritas Pekerja: 49.807 suara (0,05%)--> 0 kursi;
24. Partai Keadilan: 1.436.565 suara (1,36%)--> 7 kursi;
25. Partai Nahdlatul Ummat: 679.179 suara (0,64%)--> 5 kursi;
26. Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis: 365.176 suara (0,35%)--> 1 kursi;
27. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia: 328.654 suara (0,31%)--> 1 kursi;
28. Partai Republik: 328.564 suara (0,31%)--> 0 kursi;
29. Partai Islam Demokrat: 62.901 suara (0,06%)--> 0 kursi;
30. Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen: 345.629 suara (0,33%)--> 1 kursi;
31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak: 62.006 suara (0,06%)--> 0 kursi;
32. Partai Demokrasi Indonesia: 345.720 suara (0,33%)--> 2 kursi;
33. Partai Golongan Karya: 23.741.749 suara (22,44%)--> 120 kursi;
34. Partai Persatuan: 655.052 suara (0,62%)--> 1 kursi;
35. Partai Kebangkitan Bangsa: 13.336.982 suara (12,61%)--> 51 kursi;
36. Partai Uni Demokrasi Indonesia: 140.980 suara (0,13%)--> 0 kursi;
37. Partai Buruh Nasional: 140.980 suara (0,13%)--> 0 kursi;
38. Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong: 204.204 suara (0,19%)--> 0 kursi;
39. Partai Daulat Rakyat: 427.854 suara (0,40%)--> 2 kursi;
40. Partai Cinta Damai: 168.087 suara (0,16%)--> 0 kursi;
41. Partai Keadilan dan Persatuan: 1.065.686 suara (1,01%)--> 4 kursi;
42. Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia: 61.105 suara (0,06%)--> 0 kursi;
43. Partai Nasional Bangsa Indonesia: 149.136 suara (0,14%)--> 0 kursi;
44. Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia: 364.291 suara (0,34%)--> 1 kursi;
45. Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia: 180.167 suara (0,17%)--> 0 kursi;
46. Partai Nasional Demokrat: 96.984 suara (0,09%)--> 0 kursi;
47. Partai Ummat Muslimin Indonesia: 49.839 suara (0,05%)--> 0 kursi; dan
48. Partai Pekerja Indonesia: 63.934 suara (0,06%)--> 0 kursi;
  • Total suara sah : 105.786.661.
  • Jumlah kursi : 462 kursi.

9. #Pemilu_2004

Digelar pada 5 April 2004 untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I Provinsi, dan DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya periode 2004-2009. Kontestan yang mengikuti pesta demokrasi ini berjumlah 24 partai. Selain memilih wakil rakyat, Pemilu ini adalah pertama kali yang diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat. Pilpres pertama ini terdiri dari dua putaran.
Berikut 24 peserta Pemilu 2004 dan hasil perolehan suara serta perolehan kursinya:
1. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme: 923.159 suara (0,81%)--> 1 kursi;
2. Partai Buruh Sosial Demokrat: 636.397 suara 0 kursi;
3. Partai Bulan Bintang: 2.970.487 suara (2,62%)--> 11 kursi;
4. Partai Merdeka: 842.541 suara (0,74%)--> 0 kursi;
5. Partai Persatuan Pembangunan: 9.248.764 suara (8,15%)--> 58 kursi;
6. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan: 1.313.654 suara (1,16%)--> 4 kursi;
7. Partai Perhimpunan Indonesia Baru: 672.952 suara 0 kursi;
8. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan: 1.230.455 suara (1,08%)--> 0 kursi;
9. Partai Demokrat: 8.455.225 suara (7,45%)--> 55 kursi;
10. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: 1.424.240 suara (1,26%)--> 1 kursi;
11. Partai Penegak Demokrasi Indonesia: 855.811 suara (0,75%)--> 1 kursi;
12. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia: 895.610 suara (0,79%)--> 0 kursi;
13. Partai Amanat Nasional: 7.303.324 suara (6,44%)--> 53 kursi;
14. Partai Karya Peduli Bangsa: 2.399.290 suara (2,11%)--> 2 kursi;
15. Partai Kebangkitan Bangsa: 11.989.564 suara (10,57%)--> 52 kursi;
16. Partai Keadilan Sejahtera: 8.325.020 suara (7,34%)--> 45 kursi;
17. Partai Bintang Reformasi: 2.764.998 suara (2,44%)--> 14 kursi;
18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 21.026.629 suara (18,53%)--> 109 kursi;
19. Partai Damai Sejahtera: 2.414.254 suara (2,13%)--> 13 kursi;
20. Partai Golongan Karya: 24.480.757 suara (21,58%)--> 128 kursi;
21. Partai Patriot Pancasila: 1.073.139 suara 0 kursi;
22. Partai Sarikat Indonesia: 679.296 suara (0,60%)--> 0 kursi;
23. Partai Persatuan Daerah: 657.916 suara (0,58%)--> 0 kursi;
24. Partai Pelopor: 878.932 suara (0,77% )--> 3 kursi.
  • Total DPT: 148.000.369 orang.
  • Pengguna hak pilih: 124.420.339 orang (84,06%).
  • Total suara sah: 113.462.414 (91,19%).
  • Suara tidak sah: 10.957.925.
  • Total kursi: 550 kursi.


===========================

  • PILPRES 2004

===========================
Dalam masa pendaftaran terdapat enam bakal pasangan calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, yaitu:
  1. Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim (dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa);
  2. Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo (dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional);
  3. Hamzah Haz dan Agum Gumelar (dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan);
  4. Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi (dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan);
  5. Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (dicalonkan oleh Partai DemokratPartai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia);
  6. Wiranto dan Salahuddin Wahid (dicalonkan oleh Partai Golongan Karya).
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, bakal pasangan calon Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan.

=========================================

  • Pilpres 2004 Putaran Pertama



=========================================
Surat Suara Pilpres 2004
Dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2004.
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Putaran Pertama tahun 2004:
Pilpres 2004 Wiranto Salahuddin1. Wiranto dan Salahuddin Wahid
Pilpres 2004 Megawati Hasyim
2. Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi
Pilpres 2004 Amien Siswono3. Amien Rais dan Siswono
Pilpres 2004 SBY JK4. Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
Pilpres 2004 Hamzah Haz Agum Gumelar5. Hamzah Haz dan Agum Gumelar
Di putaran pertama, SBY-JK unggul dengan 33,58% suara atau meraup 36.070.622 suara. Tempat kedua adalah Megawati-Hasyim dengan perolehan suara 28.186.780 atau 26,24%. Karena tidak ada pasangan yang meraih suara lebih dari 50% pada putaran pertama, dua pasangan teratas kemudian bertarung di putaran kedua.

=========================================

  • Pilpres 2004 Putaran Kedua


=========================================
Dilaksanakan pada tanggal 20 September 2004. Diikuti oleh dua pasangan calon yakni :
Nomor Urut 2 : Megawati Soekarno Putri dan Hasyim Muzadi
Nomor Urut 4 : Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
Gambar terkait
Berdasarkan hasil Pemilihan Umum yang diumumkan pada tanggal 4 Oktober 2004, dari 150.644.184 orang pemilih terdaftar, 116.662.705 orang (77,44%) menggunakan hak pilihnya. Dari total jumlah suara 114.257.054 suara (97,94%) dinyatakan sah.
Berikut perolehan suara kedua pasangan calon dalam putaran kedua:

Pasangan CalonNama Capres CawapresSuara    Prosentase
Pilpres 2004 Megawati Hasyim2. Megawati Soekarno Putri dan Hasyim Muzadi44.990.704       39,38%
Pilpres 2004 SBY JK4. Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla69.266.350       60,62%
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih. Pelantikannya diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2004 dalam Sidang Paripurna MPR.

10. #Pemilu_2009

Diselenggarakan pada 9 April 2009, memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Ada 38 partai yang mengikuti pesta demokrasi ini. Pemilu 2009 menggunakan Sistem Proporsional Dengan Daftar Terbuka.
Berikut 38 peserta Pemilu 2009 dan hasil perolehan suara serta perolehan kursinya:

Partai Politik Nasional:

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura): 3.922.870 suara (3,77%)--> 18 kursi;
2. Partai Karya Peduli Bangsa (PPKB): 1.461.182 suara (1,40%)--> 0 kursi;
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (P3I): 745.625 suara (0,72%)--> 0 kursi;
4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN): 1.260.794 suara (1,21%)--> 0 kursi;
5. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 4.646.406 suara (4,46%)--> 26 kursi;
6. Partai Barisan Nasional (Barnas): 761.086 suara (0,73%)--> 0 kursi;
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 934.892 suara (0,90%)--> 0 kursi;
8. Partai Keadilan Sejahtera: 8.206.955 suara (7,88%)--> 57 kursi;
9. Partai Amanat Nasional: 6.254.580 suara (6,01%)--> 43 kursi;
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB): 197.371 suara (0,19%)--> 0 kursi;
11. Partai Kedaulatan: 437.121 suara (0,42%)--> 0 kursi;
12. Partai Persatuan Daerah (PPD): 550.581 suara (0,53%)--> 0 kursi;
13. Partai Kebangkitan Bangsa: 5.146.122 suara (4,94%)--> 27 kursi;
14. Partai Pemuda Indonesia: 414.043 suara (0,40%)--> 0 kursi;
15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme): 316.752 suara (0,30%)--> 0 kursi;
16. Partai Demokrasi Pembaruan: 896.660 suara (0,86%)--> 0 kursi;
17. Partai Karya Perjuangan: 351.440 suara (0,34%)--> 0 kursi;
18. Partai Matahari Bangsa: 414.750 suara (0,40%)--> 0 kursi;
19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI): 137.727 suara (0,13%)--> 0 kursi;
20. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK): 671.244 suara (0,64%)--> 0 kursi;
21. Partai Republika Nusantara: 630.780 suara (0,61%)--> 0 kursi;
22. Partai Pelopor: 342.914 suara (0,33%)--> 0 kursi;
23. Partai Golongan Karya: 15.037.757 suara (14,45%)--> 107 kursi;
24. Partai Persatuan Pembangunan: 5.533.214 suara 37 kursi;
25. Partai Damai Sejahtera: 1.541.592 suara (1,48%)--> 0 kursi;
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia: 468.696 suara (0,45%)--> 0 kursi;
27. Partai Bulan Bintang: 1.864.752 suara (1,79%)--> 0 kursi;
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 14.600.091 suara (14,03%)--> 95 kursi;
29. Partai Bintang Reformasi: 1.264.333 suara (1,21%)--> 0 kursi;
30. Partai Patriot: 547.351 suara (0,53%)--> 0 kursi;
31. Partai Demokrat: 21.703.137 suara (20,85%)--> 150 kursi;
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia: 324.553 suara (0,31%)--> 0 kursi;
33. Partai Indonesia Sejahtera: 320.665 suara (0,31%)--> 0 kursi;
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama: 1.527.593 suara (1,47%)--> 0 kursi;
35. Partai Merdeka: 111.623 suara (0,11%)--> 0 kursi;
36. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia: 146.779 suara (0,14%)--> 0 kursi;
37. Partai Sarikat Indonesia: 140.551 suara (0,14%)--> 0 kursi;
38. Partai Buruh: 265.203 suara (0,25%)--> 0 kursi.
  • Jumlah suara sah: 104.099.785
  • Jumlah suara tidak sah: 17.488.581
  • Jumlah pemilih: 121.588.366
  • Jumlah yang tidak memilih: 49.677.075
  • Jumlah pemilih terdaftar: 171.265.441
  • Jumlah kursi: 560 kursi.

Partai Politik Lokal Aceh:
  1. Partai Aceh Aman Seujahtra;
  2. Partai Daulat Aceh;
  3. Partai Suara Independen Rakyat Aceh;
  4. Partai Rakyat Aceh;
  5. Partai Aceh;
  6. Partai Bersatu Aceh.
========================
  • PILPRES 2009

========================
susu pilpres 2009 
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 diikuti oleh 3 pasangan calon.

Nomor UrutPasangan CalonNama Pasangan CalonHasil suara
1.Pemilu 2009 Megawati PrabowoMegawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto32.548.105
2.Pemilu 2009 SBY BoedionoSusilo Bambang Yudhoyono dan Boediono73.874.562
3.Pemilu 2009 JK WirantoJusuf Kalla dan Wiranto
15.081.814

Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%.

11. #Pemilu_2014

Diselenggarakan pada 9 April 2014 untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (2.112 kursi DPRD Provinsi dan 16.895 kursi DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2014-2019. Ada 15 partai yang mengikuti Pemilu ini, termasuk 3 partai lokal di Aceh (Partai Damai Aceh, Partai Nasional Aceh, dan Partai Aceh).
Berikut 12 partai peserta Pemilu nasional dan hasil perolehan suara maupun kursi DPR pada Pemilu 2014:
1. Partai Nasdem: 8.402.812 suara (6,72%)--> 35 kursi (6,3%);
2. Partai Kebangkitan Bangsa: 11.298.957 suara (9,04%)--> 47 kursi (8,4%);
3. Partai Keadilan Sejahtera: 8.480.204 suara (6,79%)--> 40 kursi (7,1%);
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 23.681.471 suara (18,95%)--> 109 kursi (19,5%);
5. Partai Golongan Karya: 18.432.312 suara (14,75%)--> 91 kursi (16,2%);
6. Partai Gerakan Indonesia Raya: 14.760.371 suara (11,81%)--> 73 kursi (13,0%);
7. Partai Demokrat: 12.728.913 suara (10,19%)--> 61 kursi (10,9%);
8. Partai Amanat Nasional: 9.481.621 suara (7,59%)--> 49 kursi (8,7%);
9. Partai Persatuan Pembangunan: 8.157.488 suara (6,53%)--> 39 kursi (7,0%);
10. Partai Hati Nurani Rakyat: 6.579.498 suara (5,26%)--> 16 kursi (2,9%);
11. Partai Bulan Bintang: 1.825.750 suara (1,46%)--> 0 kursi (0%);
12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: 1.143.094 suara (0,91%)--> 0 kursi (0%).


  • Total suara sah: 124.972.491


==========================



  • PILPRES 2014

==========================
20.Surat suara pilpres 2014 fix
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon yakni:

No. UrutPasangan CalonNama Pasangan CalonPerolehan Suara
1.Foto Prabowo hatta 2014Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa62.576.444
2.Pilpres 2014 Jokowi Jusuf KallaJoko Widodo dan Jusuf Kalla70.997.833
Dalam Pilpres 2014  pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 53,15%, mengalahkan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa yang memperoleh suara sebesar 46,85%.

12. #PEMILU_2019

Ketika tulisan ini dibuat, hasil Pemilu 2019 masih dalam tahap gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Bicara To The Point Saja !



Ada sebuah contoh pidato (contoh, ya.!), seperti berikut :
  • "Berhubung dengan keseimbangan antara dorongan infrastruktur dari motivasi, maka terjadilah antagonisme dengan tekanan dari super ego sehingga energi dari dorongan yang berkonfrontasi dengan sensor dan luput dari pengujian realitas dari ego tidak bisa disublimasikan dan disupresikan, maka terjadilah suatu represi yang atas dasar kelemahan motif utama dalam hidup yang kian mengakibatkan kekurangan kompensasi dari kompleks inferiority dengan akibat bahwa potensi yang memang ada pada klien, baik emosional maupun intelektual menjadi tidak berkembang sebagaimana mestinya."

Kawans.., Segala omong kosong panjang lebar dan isi pidato yang bertele-tele di atas itu, INTISARI sebenarnya hanyalah untuk mengatakan bahwa: "anak yang terlalu malas juga akan menjadi nakal". Titik.!!!
Jadi kenapa hanya untuk mengungkapkan isi kepala yang sepotong, kita terlalu berputar-putar dan bertele-tele.?!?
To the poin saja khan lebih enak didengar...
Jika suka bilang suka, tak suka bilang tidak suka... Berhasil katakan berhasil, gagal katakan gagal.!
Toh kita khan memang tidak bisa dan tidak perlu berharap bahwa kita akan disukai semua orang.., Bukan e...?!?...