Inilah 6 Makanan Jahat Utama Biang Keladi Penyebab Kanker
Inilah 6 Makanan Jahat Utama Sebagai Biang Keladi Penyebab Kanker
Kanker disebabkan oleh banyak faktor,
termasuk gaya hidup tidak sehat dan terbiasa memakan “makanan jahat”.
Setidaknya ada 10 makanan yang sering jadi biang keladi kanker. Namun
dari 10 makanan itu, sebenarnya hanya ada 6 yang paling dimakan oleh
manusia pada zaman serba awet, serba buatan dan serba praktis dimasa
kini.
Berikut 6 makanan paling tidak sehat yang jadi penyebab kanker, seperti dilansir Dailyhealthpost, sejak Sabtu (9/11/2013) lalu, adalah:
1. Daging olahan
Kebanyakan produk daging olahan, seperti
bacon, sosis dan hotdog, mengandung bahan pengawet kimia yang membuat
tampilannya lebih segar dan menarik, tetapi juga dapat menyebabkan
kanker.
Kandungan pengawet yang sering digunakan, sodium nitrite dan sodium nitrate,
telah dikaitkan dengan peningkatkan risiko kanker usus besar dan bentuk
lain dari kanker. Jadi pastikan untuk memilih produk daging yang
diawetkan tanpa nitrat, dan sebaiknya dari sumber yang diberi makan
rumput.
2. Microwave popcorn
Popcorn terlihat sebagai makanan yang
aman, tapi sebenarnya microwave popcorn dilapisi dengan bahan kimia
yang dapat menyebabkan infertilitas, kanker hati, testis, dan kanker
pankreas.
Environmental Protection Agency (EPA) di AS mengakui perfluorooctanoic acid (PFOA) dalam microwave popcorn
merupakan bahan yang bersifat karsinogenik, dan beberapa studi
independen telah mengaitkan bahan kimia untuk menyebabkan tumor.
Demikian pula, diacetyl chemical yang digunakan dalam popcorn sendiri terkait dengan kerusakan paru-paru dan kanker.
3. Soda
Seperti daging olahan, soda juga telah
terbukti menyebabkan kanker. Sarat dengan gula, bahan kimia makanan, dan
pewarna, soda mengasamkan tubuh dan benar-benar memberi makan sel-sel
kanker.
Bahan kimia yang banyak digunakan dalam soda seperti pewarna karamel dan turunan 4-methylimidazole (4-MI) juga secara khusus dikaitkan dengan penyebab kanker.
4. Tepung ‘putih’ halus
Tepung halus adalah bahan umum dalam
makanan olahan, tetapi kandungan karbohidrat berlebih adalah penyebab
keprihatinan serius. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ‘Cancer Epidemiology, Mile Markers, and Prevention’
menemukan bahwa konsumsi rutin karbohidrat olahan dikaitkan dengan
peningkatan 220 persen kanker payudara di kalangan perempuan.
Makanan tinggi glisemik secara umum juga
telah dibuktikan dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dalam
tubuh, yang secara langsung memberi makan sel kanker dan membuatnya
menyebar lebih cepat.
5. Gula halus
Hal yang sama berlaku juga untuk gula
halus, yang cenderung meningkatkan insulin dengan cepat dan memberi
makan pertumbuhan sel kanker. Pemanis kaya fruktosa seperti high-fructose corn syrup (HFCS) sangat ofensif, dan sel-sel kanker telah terbukti cepat dan mudah memetabolismenya untuk berkembang biak.
6. Minyak terhidrogenasi
Minyak terhidrogenasi umumnya digunakan
untuk mengawetkan makanan olahan dan menjaga agar bentuknya tetap
stabil. Namun, minyak terhidrogenasi mengubah struktur dan fleksibilitas
membran sel di seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit
yang melemahkan seperti kanker.
Beberapa produsen telah menghentikan
penggunaan minyak terhidrogenasi dan menggantinya dengan kelapa sawit
dan alternatif yang lebih aman lainnya, tetapi lemak trans masih banyak
digunakan dalam makanan olahan.
Cegah Kanker dengan Kebiasaan Baik Ini
Jika telah dijelaskan pada tulisan
diatas, maka timbul pertanyaan, apa yang bisa membuat kita dapat lebih
menjauhi dari gejala terkena kanker? Pada intinya semua itu tergantung
dari pola makan dan pola hidup serta kebiasaan pada kehidupan
sehari-hari kita.
Menerapkan pola hidup sehat menjadi salah
satu kebiasaan yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain meningkatkan kesehatan kebiasaan tersebut juga dapat membantu
mencegah risiko kanker.
Selain itu ada kebiasaan lain yang perlu diterapkan dalam keluarga seperti yang dikutip Womansday, yaitu:
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut
dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol.
Penamaan ini berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemist
(IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan
struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin ini banyak ditemukan pada
jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.
Beberapa penelitian menunjukan vitamin D
yang terbaik ada pada sinar matahari, Vitamin D merupakan satu-satunya
jenis vitamin yang diproduksi tubuh. Saat terpapar cahaya matahari,
senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB).
Pada tahap selanjutnya, senyawa
kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan
bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh. Kalsitrol sendiri diproduksi
di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang
membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.
Untuk itu mulailah berani dengan sinar
matahari, asupan vitamin D dapat membantu diri mencegah kanker,
kebiasaan yang satu ini perlu diterapkan di keluarga.
2. Batasi Konsumsi Daging
Para peneliti menyarankan untuk mulai
membatasi konsumsi daging atau produk hewani, hal ini untuk menurunkan
risiko kanker. Bila sulit menerapkan berhenti makan daging setidaknya
cukup konsumsi daging satu kali alam seminggu. Penelitian dari Loma Linda University di California mengatakan vegetarian memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker.
Vegetarian atau nabatiwan ini adalah
sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak
mengonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging dan
unggas, namun masih mungkin mengonsumsi makanan laut seperti ikan, atau
produk olahan hewan seperti telur, keju, atau susu.
Menurut penelitian di Amerika, para
vegetarian atau nabatiwan lebih sehat, panjang umur, bahkan awet muda.
Mereka juga terhindar dari penyakit jantung. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa serat dalam sayur dan buah amat berguna bagi kesehatan
yang mengakibatkan populernya vegetarianisme di dunia. Diet vegetarian
telah menunjukkan efek menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi,
dan mencegah terjadinya hipertensi pada orang normal.
Penelitian juga menunjukkan wanita
vegetarian yang telah memasuki menopause akan berkurang resiko penyakit
jantung, kanker endometrium dan kanker payudara dibanding wanita dengan
diet normal. Masakan vegetarian merupakan jenis-jenis masakan yang
menggunakan bahan-bahan nabati, atau non hewani yang tidak menggunakan
daging sebagai bahan masakannya.
3. Menjaga Berat Badan
Direktur Program Kanker Perempuan di City of Hope Comprehensive Cancer Center di Duarte, CA, Joanne Mortimer, MD mengatakan menjaga berat badan sangatlah penting untuk mencegah kanker.
“Ovarium berhenti memproduksi estrogen
setelah menopause namun karena lemak yang dikonsumsi akan menghasilkan
estrogen. Dan wanita yang obesitas atau kegemukan akan berisiko kanker
seperti kanker payudara, mulailah menjaga berat badan,” kata Joanne
Mortimer.
Kegemukan atau obesitas adalah suatu
kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian
rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian
menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan.
Seseorang dianggap menderita kegemukan
(obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari
hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan
dalam meter, lebih dari 30 kg/m².
4. Rutin Berolahraga
Berolahraga dapat membantu menurunkan risiko kanker. Para ahli di University of Minnesota
mengatakan bergerak selama 30 menit maksimal lima kali dalam seminggu
dapat mengurangi perkembangan sel kanker. Selain berjalan, bisa memiliki
kelas yoga atau bersepeda.
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (misalkan catur).
Oleh kerenanya, olahraga sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh
menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh
menjadi lebih efektif dan efisien.
Demikianlah informasi tentang apa yang
dapat meningkatkan resiko kanker dan apa yang dapat mencegah resiko
kanker. Semua tergantung dari pola makan dan pola hidup serta kebiasaan
pada kehidupan sehari-hari kita, semoga artikel ini dapat bermanfaat
bagi anda. (DailyHealthPost/ healthdetik.com/ dream.co/ wikipedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar