Misteri Hubungan Kopi Sebagai Penyembuh Kanker
Misteri Hubungan Kopi Sebagai Penyembuh Kanker dan Diabetes
“Data yang dimiliki ini menunjukkan
bahwa dalam kurun 20 tahun mulai 1986 hingga 2006, ada 4.975 kasus
kanker prostat yang terdiagnosis, namun hanya terdapat 846 kasus yang
mengancam jiwa.”
Menyeruput secangkir kopi panas di pagi
hari tak terbayangkan nikmatnya. Apalagi dilanjutkan berolahraga dengan
berlari beberapa kilometer, tak hanya kenikmatan yang terasa, tapi juga
kesegaran dan kesembuhan dari penyakit berbahaya.
Banyak orang tak yakin bahwa kopi memiliki khasiat untuk mengurangi risiko pria meninggal akibat kanker prostat.
Tapi berdasarkan studi, mengkonsumsi beberapa cangkir kopi sehari dan
dipadu dengan aktif berolahraga, ancaman kanker prostat akan jauh
berkurang.
Meski belum ada bukti gabungan minum kopi
beberapa cangkir setiap hari dengan kegiatan fisik mampu mencegah
kanker prostat, namun data dari Health Professionals Follow-Up Study mendukung hasil temuan itu.
“Saya tak merekomendasikan orang banyak
minum kopi menyusul hasil temuan ini. Tapi bagi para penyuka kopi, tak
ada alasan untuk mengurangi kebiasaan mereka ini,” kata Kathryn M.
Wilson, peneliti epidemiologi di Harvard School of Public Health, yang juga meneliti hubungan antara minum kopi dan olahraga dengan berkurangnya risiko kematian akibat kanker prostat.
Data
yang dimiliki wanita ini menunjukkan bahwa dalam kurun 20 tahun mulai
1986 hingga 2006, ada 4.975 kasus kanker prostat yang terdiagnosis,
namun hanya terdapat 846 kasus yang mengancam jiwa.
Dan meski studi yang dilakukan Wilson
belum menemukan hubungan yang jelas antara mengkonsumsi enam cangkir
hingga lebih kopi per hari dengan berkurangnya risiko semua jenis kanker
prostat (turun sekitar 19%).
Tapi penurunan risiko untuk jenis kanker
prostat ganas justru lebih besar, yakni 41%. Sementara terdapat hubungan
yang jelas antara jumlah kopi yang dikonsumsi dengan risiko kanker
prostat.
Bagi mereka yang banyak minum kopi,
efeknya lebih besar. Memang belum terlihat bahwa kafein dalam kopi
sebagai pemicunya, karena penurunan risiko yang sama juga terlihat pada
pengkonsumsi kopi non-kafein.
Dari sini bisa ditarik benang merahnya
bahwa sebenarnya kopinya itu yang mampu mengurangi risiko ancaman kanker
prostat. Bahkan dalam berbagai studi diketahui bahwa kopi juga dapat
mengurangi risiko terkena diabetes.
Tapi dalam studi yang dilakukan Stacey A. Kenfield, peneliti di Harvard School of Public Health,
terhadap aktivitas fisik 2.686 pria yang terdiagnosis kanker prostat,
ditemukan bahwa tingkat kematian akibat kanker prostat menurun. Tingkat
kematian penderita kanker prostat yang aktif berolahraga lebih rendah
12% dibandingkan dengan mereka yang malas beraktivitas fisik.
Jadi intinya, rajinlah berolahraga, karena aktivitas fisik ini dapat mengurangi risiko kematian dari penyakit apapun.
Demikian juga setidaknya hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Sekitar 39 persen peminum kopi reguler (secara teratur) ternyata menurunkan risiko kanker kepala dan leher.
Mereka yang minum kopi empat cangkir atau
lebih, diperkirakan punya daya hempang terhadap kanker mulut dan
tenggorokan dibanding bukan peminum kopi.
“Kopi berisi lebih dari seribu bahan kimia, beberapa memiliki aktivitas antioxidant dan antimutagenik,” kata Mia Hashibe, asisten profesor kedokteran di University of Utah dan peneliti utama studi tersebut.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengidentifikasi bahan dalam kopi yang bertanggung jawab atas hasil
yang twramati dalam studi tersebut. Tetapi penelitian baru-baru ini
semakin dekat untuk membuka kekuatan misterius di balik minuman luar
biasa tersebut.
Kopi, mulai dari khasiat untuk menekan
risiko kanker, diabetes sampai menajamkan memori, sebagian besar studi
menunjukkan bahwa kopi sangat baik dikonsumsi, namun mengapa demikian?
Para ilmuwan masih mencoba untuk menentukan, apa sebenarnya kandungan
kopi yang dapat memberikan sifat melawan penyakit.
Minum segelas kopi sehari turunkan risiko kanker lever
Sebuah penelitian
terbaru menunjukkan bahwa minum segelas kopi sehari bisa menurunkan
risiko terkena kanker lever, jika dibandingkan dengan orang yang jarang
minum kopi.
Penelitian ini dimulai pada tahun 1990-an
pada 180.000 orang dewasa dari berbagai jenis ras dan etnis. Peneliti
kemudian mengamati kebiasaan mereka minum kopi serta gaya hidup mereka
lainnya. Hingga saat ini partisipan sudah diamati selama 18 tahunan dan
peneliti terus mengamati risiko mereka terkena kanker lever.
Diketahui
bahwa orang yang minum tiga cangkir kopu sehari memiliki penurunan
risiko kanker lever hingga 29 persen dibandingkan dengan orang yang
minum kurang dari enam gelas kopi per minggu.
Selain itu, orang yang minum sekitar
empar gelas kopi sehari juga memiliki risiko kanker lever yang lebih
rendah hingga 42 persen, seperti dilansir oleh Health Day News.
Hasil tersebut ditemukan peneliti bahkan
setelah mereka menghitung faktor risiko lain seperti usia, obesitas,
kebiasaan merokok, minum alkohol, jenis kelamin, dan diabetes. Hasil
penelitian ini juga menguatkan temuan yang pernah diterbitkan dalam
jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology yang dilakukan pada 3.200 pasien.
Penelitian tersebut menemukan bahwa minum
tiga gelas kopi sehari bisa menurunkan risiko kanker lever hingga 50
persen. Selain bisa menurunkan risiko kanker lever, kopi juga ditengarai
mampu menurunkan risiko kanker leher, kepala, kanker usus, prostat,
pankreas, dan kanker kandung kemih.
Meski begitu, hingga saat ini peneliti
belum menemukan adanya alasan mengapa kopi bisa menurunkan risiko kanker
lever. Ketua peneliti V. Wendy Setiawan dari USC Norris Comprehensive Cancer Center
di Los Angeles, kopi diketahui mengandung 100 bahan aktif termasuk
antioksidan, polyphenol, dan kafein yang bisa mempengaruhi enzim dalam
lever.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa
minum secangkir kopi dalam sehari bisa membantu menjaga kesehatan mulut
dan gigi. Tak cuma itu, penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari
Boston University ini juga menunjukkan bahwa minum kopi dapat
membantu melindungi mulut Anda dari penyakit periodontal seperti
peradangan gusi dan tulang rahang.
Setelah mempelajari lebih dari 1.000
responden selama 30 tahun, tim juga menemukan bahwa mereka yang minum
satu atau lebih cangkir kopi setiap hari memiliki lebih sedikit gigi
yang keropos.
Selain
itu, hasil studi ini menemukan tak ada bukti jelas bahwa mereka yang
banyak minum kopi berkaitan dengan kerusakan periodontal, seperti risiko
perdarahan pada gusi atau perkembangan bakteri di sekitar gigi.
Para peneliti justru percaya bahwa kandungan antioksidan yang terdapat dalam kopi dapat melindungi kesehatan mulut dan gigi.
“Kandungan antioksidan ini juga bisa
mematikan proses inflamasi tubuh sendiri, yang biasanya dapat merusak
gusi dan tulang rahang,” tulis salah seorang penulis studi tersebut,
Raul Garcia, DMD, dalam situs Journal of Periodontology Online, Jumat (5/9/2014).
Garcia tak memungkiri bahwa minum kopi
dapat membuat noda pada gigi. Namun menurutnya jangan khawatir karena
kondisi ini tidak akan berlanjut pada kerusakan gigi yang sangat parah.
“Jika dibandingkan dengan minuman lain
seperti jus buah kemasan, soda dan minuman berenergi, kopi bisa dibilang
tidak terlalu memengaruhi keasaman mulut,” imbuhnya. Studi lain dalam
The British Journal of Nutrition juga menyebutkan bahwa kebanyakan
minuman dapat mengikis enamel pelindung gigi, tapi tak termasuk kopi.
Tersembunyi, 9 rahasia kesehatan yang disimpan kafein
Selama ini Anda mengenal kafein identik
dengan kopi. Padahal kafein sendiri adalah senyawa kimia yang ditemukan
di dalam suatu jenis makanan atau minuman tertentu, termasuk terdapat di
dalam kopi.
Banyak kontroversi yang berkembang
tentang baik dan buruknya kafein untuk kesehatan. Oleh karena itu
sebelum mengonsumsinya, inilah hal yang harus Anda ketahui tentang
kafein seperti dilansir dari care2.com.
1. Kebutuhan kafein bervariasi
Setiap orang memiliki
kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Begitu pula dengan
kebutuhan akan kafein. Terutama kebutuhan akan kafein didasarkan pada
keadaan metabolisme tubuh, apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan
atau tidak, tingkat insomnia, dan apakah Anda sedang mengandung atau
tidak.
2. Kopi berkafein dan non kafein
Setiap kopi mengandung kafein. Namun ada jenis kopi decaf, yaitu kopi yang sudah dihilangkan sebagian besar kafeinnya.
3. Kafein di dalam kopi
Setiap jenis dan olahan
kopi juga mengandung kafein yang berbeda-beda di dalamnya. Secangkir
kopi hitam memiliki kandungan kafein yang lebih banyak dibandingkan
dengan kopi susu atau kopi instan lainnya.
4. Kafein di dalam minuman berenergi
Kafein yang ada di
dalam kopi bermanfaat untuk membuat tubuh Anda lebih awas. Namun sebuah
penelitian menunjukkan bahwa kafein yang ada di dalam minuman berenergi
justru dapat meningkatkan berat badan sebanyak 29%.
5. Kafein mengurangi risiko alzheimer
Dalam sebuah penelitian
yang berbasis di Florida, peneliti menemukan bahwa mereka yang
mengonsumsi kopi sebanyak 3 cangkir sehari mampu terhindar dari risiko
penyakit alzheimer.
6. Kafein menyembuhkan peradangan
Penelitian lain yang dilakukan di University of Illinois menunjukkan bahwa kafein mampu menghalangi peradangan otak yang dapat menyebabkan penyakit otak.
7. Efek kafein pada kehamilan
Ibu hamil sebaiknya
mengurangi konsumsi kafein. Sebab beberapa penelitian juga menunjukkan
bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein secara berlebihan akan berisiko
melahirkan bayi prematur, termasuk gangguan pertumbuhan buah hati di
masa mendatang.
8. Pengaruh kafein dan diabetes pada pria dan wanita
Kafein mempunyai
pengaruh yang berbeda-beda pada pria dan wanita. Konsumsi kafein akan
menurunkan risiko diabetes pada pria, sementara pada wanita justru yang
terjadi adalah sebaliknya.
9. Menghindarkan kanker
Kafein juga mampu
memerangi kanker. Pada tahun 2011, peneliti Harvard menemukan bahwa
wanita yang minum 4 cangkir kopi sehari akan mengalami penurunan risiko
kanker endometrium (kanker rahim) sebanyak 25%.
Penelitian lain pada
tahun 2011 di Harvard menunjukkan, pria yang mengkonsumsi 6 cangkir kopi
sehari, memiliki 60 persen lebih rendah terkena kanker prostat, dan 20
persen lebih rendah terkena jenis dari kanker prostat.
Menurut Prof. Takayuki
Shibamoto, ahli toksikologi lingkungan dari Universitas California,
Amerika, menyatakan kopi yang baru diseduh akan memproduksi antioksidan
yang penting untuk kesehatan. Para peneliti mengatakan bahwa oksidan
dapat merusak DNA dan membran-membran sel sehingga dapat menyebabkan
kanker.
Selain itu, beberapa
penelitian sebelumnya juga mengaitkan minum kopi dengan penurunan risiko
kanker usus besar, kanker dubur, kanker mulut dan kanker kerongkongan.
Kopi mengandung ratusan senyawa kimia, seperti senyawa antioksidan dan
antiinflamasi yang dapat menurunkan penanda untuk proses kerusakan
peradangan.
Methylpyridinium,
senyawa antioksidan yang sangat aktif karena proses pemanggangan biji
kopi, ditemukan hampir dalam semua kopi. Bahkan espresso memiliki 2-3
kali jumlah senyawa antikanker.
10. Menurunkan risiko diabetes tipe 2
Beberapa hasil
penelitian telah menunjukkan bahwa, para penikmat kopi tanpa gula
memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2. Menurut sebuah hasil
penelitian, wanita menopause yang minum setidaknya 4 cangkir kopi sehari
mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hinga 50 persen.
Peneliti dari Huazhong University of Scince and Technology
menemukan sedikitnya tiga kandungan senyawa alami terkandung dalam
kopi, yaitu kafein, asam kafeik dan asam klorogenik. Tiga senyawa inilah
yang berjasa menangkal perkembangan racun dari protein terkait risiko
diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 terjadi
ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, namun senyawa dalam kopi
bekerja untuk mencegah proses produksi sel insulin dari kehancuran.
Bahkan, manfaat kopi decaffein (kopi dengan kadar kafein rendah) bekerja
lebih baik menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Konsumsi kopi juga meningkatkan kadar protein yang disebut hormon seks pengikat globulin dalam darah (sex hormone binding globulin/SHBG), yang memberikan perlindungan terhadap diabetes tipe 2 pada orang yang memiliki jenis tertentu dari mutasi genetik.
11. Menurunkan risiko demensia (pikun)
Para ilmuwan masih
belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan perubahan otak yang
terkait dengan penyakit Alzheimer. Tetapi para ilmuwan belajar lebih
banyak tentang faktor risiko demensia (pikun) dan kebiasaan minum kopi
hangat tampaknya dapat menurunkan risiko.
Orang yang mengonsumsi
3-5 cangkir kopi sehari 65 persen lebih rendah untuk mengembangkan
demensia. Para peneliti percaya sifat antioksidan dari kopi dapat
bekerja untuk mengurangi bentuk demensia vaskular. Minum kopi sudah
dikenal melindungi terhadap diabetes tipe 2, penyakit kronis yang
meningkatkan risiko demensia.
Penelitian pada hewan
menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan efisiensi
penghalang darah otak, menggagalkan efek negatif dari kolesterol tinggi
pada fungsi kognitif. Ada juga kemungkinan bahwa peminum kopi memiliki
lebih banyak energi dan bergerak lebih. Peneliti menunjukkan bahwa
olahraga juga merupakan pelindung terhadap demensia.
12. Melindungi dari penyakit Parkinson
Kopi membantu
menurunkan risiko penyakit Parkinson bagi kaum pria. Pria yang
mengonsumsi 2-3 cangkir kopi berkafein setiap hari memiliki risiko 25
persen lebih rendah dari Parkinson, dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi atau sedikit minum kopi.
Awalnya, peneliti tidak
yakin jika kafein cukup bermanfaat melindungi pria dari parkinson.
Namun, sebuah riset menemukan sebuah gen yang disebut GRIN2A, yang
tampaknya melindungi penikmat kopi dari serangan penyakit Parkinson.
13. Cegah risiko depresi
Menurut sebuah hasil penelitian, mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko depresi. Para peneliti dari Harvard School of Public Health
melaporkan, orang yang minum 4 cangkir kopi atau lebih setiap hari
memiliki risiko 20 persen lebih rendah mengalami depresi. Sementara
orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko 15 persen
lebih rendah.
Ada juga beberapa bukti
bahwa kopi melindungi pria dari depresi. Kafein dalam kopi dapat
meningkatkan energi dan mood meski dalam jangka pendek. Para peneliti
Harvard juga melihat penurunan serupa pada orang depresi yang
mengonsumsi minuman ringan berkafein.
Itulah beberapa hal tentang kafein yang
selama ini jarang terungkap. Kafein dapat bermanfaat positif dan negatif
pada tubuh Anda tergantung bagaimana Anda mengonsumsinya.
Ada Delapan cara membuat kopi menjadi minuman yang menyehatkan
Kopi merupakan salah satu jenis minuman
yang memiliki banyak penggemar. Selain memiliki rasa yang lezat, kopi
juga dipercaya memiliki bermacam manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun
sayangnya, pengolahan dan cara menikmati yang tidak tepat mampu membuat
konsumsi kopi menjadi tidak menyehatkan.
Oleh karena itu ikuti cara sehat berikut untuk menikmati kopi agar kopi memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh Anda.
1. Jangan konsumsi kopi setelah jam 2 siang
Kafein adalah stimulan.
Oleh karena itu jangan mengonsumsi kopi di atas jam 2 siang atau bahkan
di malam hari. Sebab kandungan kafeinnya akan selalu membuat Anda
terjaga dan malah dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
2. Jangan terlalu banyak membubuhkan gula dalam kopi
Gula tambahan di dalam
kopi mampu merusak nutrisi yang ada di dalam kopi. Oleh karena itu
gunakan sedikit saja gula di dalam kopi.
3. Pilihlah kopi organik
Biji kopi yang tidak
diolah secara organik cenderung sarat akan zat pestisida dan herbisida
untuk membuatnya subur. Oleh karena itu pilihlah biji kopi yang diolah
secara organik. Biasanya kopi organik akan mudah basi dengan rasa yang
agak kecut setelah tak diminum lebih dari 24 jam. Jika dalam waktu lebih
dari 24 jam atau berhari-hari kopi masih terasa enak, berarti itu
adalah kopi buatan yang bisa jadi justru berbahaya untuk kesehatan.
4. Hindari memakai pemanis buatan
Memasukkan gula biasa
saja dapat mengurangi nutrisi kopi, apalagi dengan memakai pemanis
buatan. Pemanis buatan biasanya terdapat dalam kemasan kopi yang sudah
bercampur dengan gula (sachet) yang bisa jadi justru berbahaya untuk
kesehatan.
5. Tambahkan bubuk kayu manis
Kayu manis mampu
memberikan rasa yang lezat untuk kopi Anda. Selain itu sebuah penelitian
juga menunjukkan bahwa kayu manis mampu menurunkan glukosa darah,
kolesterol, dan trigliserida pada penderita diabetes.
6. Hindari penambahan creamers
Mengonsumsi kopi dengan creamers
memang mampu memberikan rasa yang nikmat. Namun tingginya fruktosa dan
lemak trans di dalamnya mampu meningkatkan lemak di dalam tubuh Anda.
7. Saringlah kopi dengan kertas filter
Kopi tubruk mungkin
mengandung zat-zat berbahaya yang dikenal sebagai diterpens, yaitu zat
yang mampu meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu
apabila Anda mengonsumsi kopi tubruk, saringlah dengan kertas filter
yang bermanfaat untuk menyaring zat berbahaya di dalamnya.
8. Tambahkan bubuk kakao (coklat)
Kakai sarat dengan zat
antioksidan yang baik untuk tubuh terutama mampu mengurangi resiko
penyakit jantung. Sehingga jika Anda menginginkan rasa yang berbeda dari
kopi Anda, tidak ada salahnya apabila Anda membubuhkan bubuk kakao.
Jadi, kopi mampu memberikan manfaat untuk tubuh Anda apabila diolah dan dinikmati dengan cara yang benar.
Namun, harus diketahui pula efek samping minum kopi (khususnya untuk pria)
Kopi merupakan salah satu minuman yang
mempunyai banyak penggemar dan populer untuk dikonsumsi pada hari. Hal
ini disebabkan kopi mengandung kafein yang mampu meningkatkan adrenalin
di tubuh Anda sehingga mampu membuat Anda lebih fokus dan waspada.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi kopi
juga dapat memberikan efek samping yang buruk untuk kesehatan terutama
bagi pria. Ketahui efek samping kopi bagi kesehatan pria seperti
dilansir dari boldsky.com.
1. Iritasi perut
Banyaknya senyawa
seperti kafein dan kandungan asam yang ada di dalam biji kopi mampu
mengiritasi perut dan lapisan usus kecil Anda. Selain itu, efek samping
dari kopi pada kesehatan pencernaan adalah kram, sembelit, dan diare.
2. Panas dalam
Panas dalam disebabkan
karena kopi mengganggu kesehatan esofagus di bagian bawah. Dan kemudian
muncullah asam klorida yang mampu membuat Anda terkena panas dalam.
3. Mengganggu penyerapan makanan
Mengonsumsi kopi mampu
mengganggu proses penyerapan makanan yang ada sebab minum kopi mampu
merangsang peristaltik yang membuat makan dengan cepat masuk ke dalam
usus kecil sehingga tidak terserap dengan baik.
4. Kekurangan mineral
Hal ini terjadi sebab kopi mempengaruhi kemampuan ginjal untuk memproduksi kalsium, zinc, dan magnesium.
5. Naiknya asam lambung
Mengonsumsi kopi di
pagi hari saat perut kosong bukanlah hal yang baik untuk kesehatan Anda.
Sebab kopi dapat meningkatkan produksi asam klorida atau asam lambung
Anda.
6. Stres
Senyawa yang ada di
dalam kopi akan meningkatkan produksi hormon kortisol, epinefrin, dan
norepinefrin. Hormon ini akan membuat Anda selalu merasa awas sepanjang
waktu. Oleh karena itu mengonsumsi kopi secara berlebihan tidak akan
memberikan tubuh Anda waktu untuk beristirahat sejenak sehingga dapat
membuat tubuh Anda stres.
7. Mengurangi kepadatan tulang
Karena mengonsumsi kopi
dapat membuat tubuh Anda kekurangan mineral, maka hal ini juga akan
berdampak buruk untuk kesehatan tulang Anda. Kepadatan mineral yang ada
di dalam tulang akan menurun dan membuat tulang rapuh.
Jadi, mengonsumsi kopi dapat memberikan
dampak yang berguna dan juga dampak yang buruk bagi kesehatan jika Anda
tak mengetahuinya. Oleh karena itu selain berguna namun batasi konsumsi
kafein agar Anda tidak mengalami penurunan kesehatan di dalam tubuh
Anda.
Hindari mengonsumsi kopi di pukul 8-9 pagi
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolisme menjelaskan bahwa di pukul 8-9 pagi tubuh Anda memproduksi hormon kortisol.
Hormon ini bermanfaat untuk meningkatkan
energi. Sementara apabila Anda mengonsumsi kopi di waktu tersebut, maka
kandungan kafeinnya dapat meningkatkan produksi kortisol.
Bukannya malah membuat Anda jadi lebih
waspada dan fokus, namun hal ini malah akan membuat Anda selalu merasa
cemas dan tidak tenang. Sehingga dapat menimbulkan rasa lelah yang luar
biasa di penghujung hari.
Oleh karena itu penelitian ini pun
menyarankan agar Anda tidak mengonsumsi kopi di waktu tersebut.
Sebaiknya Anda memulai hari dengan melakukan peregangan lembut,
menghirup nafas yang segar, serta mengonsumsi segelas air hangat yang
dicampur dengan air lemon untuk membersihkan pencernaan.
Anda diperbolehkan untuk mengonsumsi kopi
setelah lewat dari jam 10 pagi. Bahkan Anda disarankan untuk
mengonsumsinya pada jam makan siang, dimana kopi dapat bermanfaat untuk
meningkatkan energi di siang hari.
Kopi Bisa Cegah Diabetes dan Obesitas
Pada tahun 2014 lalu para peneliti
mengungkap manfaat lain di balik kopi. Penelitian menunjukkan bahwa
minum tiga cangkir teh atau kopi sehari bisa menurunkan risiko diabetes.
Selain itu, orang yang rajin minum kopi juga memiliki BMI dan lingkar
pinggang yang lebih kecil.
Tak hanya itu, orang yang rajin minum
kopi juga diketahui memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Meski
begitu, peneliti tak mengetahui penyebab dan alasan dibalik kaitan
antara kopi dan tekanan darah serta obesitas dan diabetes, seperti
dilansir oleh Daily Mail (08/12/2014) lalu.
Sedangkan pada hasil penelitian antara
peminum kopi dan diabetes serta obesitas ini didapatkan peneliti setelah
mengamati 9.000 orang. Peneliti dari University College London
menemukan bahwa peminum kopi dan teh memiliki risiko terkena sindrom
metabolisme 25 persen lebih rendah. Kemampuan kopi untuk menjaga berat
badan juga dikaitkan peneliti dengan rendahnya risiko diabetes, penyakit
jantung, dan stroke.
Peneliti berpendapat bahwa kemungkinan
hal ini disebabkan oleh zat polyphenol dalam kopi yang bisa mencegah
peradangan. Peradangan adalah salah satu faktor risiko dari penyakit
obesitas, diabetes, jantung, dan lainnya.
Video:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar