Sistem Ekskresi Manusia
1. Proses pengeluaran zat dari tubuh meliputi:
a. Ekskresi: proses pengeluaran metabolisme.
b. Sekresi: proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh.
c. Defekasi: proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang mengalami pencernaaan.
b. Sekresi: proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh.
c. Defekasi: proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang mengalami pencernaaan.
2. Alat-alat ekskresi pada manusia:
a. Ginjal
Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berfungsi menyaring zat–zat sisa yang terkandung dalam darah.
Zat- zat yang tidak
berguna akan dikeluarkan bersama urine.
Ginjal tersusun atas kulit ginjal
(korteks), sumsum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis).
Pada
kulit ginjal terdapat nefron yang terdiri atas glomerulus dan kapsula
bowman. Bagian medulla tersusun dari tubulus kontortus, lengkung henle
dan pembuluh kapiler, dan pelvis merupakan rongga yang digunakan untuk
menampung urine sementara. Selanjutnya urine diteruskan ke ureter
kemudian disimpan dalam kandung kemih dan keluar dari tubuh lewat
uretra.
Tiga Tahapan Pembentukan Urine:
Filtrasi
- Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus. Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer atau filtrate glomerulus.
Reabsorbsi
- Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus.
Augmentasi
- Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra.
b. Hati
Hati berfungsi menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari perombakan eritrosit dalam limpa dan menghasilkan ureum yang mengandung zat sisa dari metabolisme protein. Selain sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun, mengubah provitamin A menjadi vitamin A, membentuk protrombin dan mengatur kadar gula dalam darah.
c. Paru-paru
Paru–paru berfungsi mengeluarkan uap
air dan karbon dioksida. Untuk membuktikan bahwa paru-paru mengeluarkan
karbon dioksida menggunakan air kapur. Air kapur yang semula jernih
setelah ditiup akan menjadi keruh karena bereaksi dengan karbon dioksida
dan menghasilkan endapan kalsium karbonat. Sedangkan untuk membuktikan
paru-paru mengeluarkan uap air, hembuskan napas di depan cermin, maka
cermin akan menjadi kusam.
d. Kulit
Kulit terdiri atas lapisan kulit ari
(epidermis), kulit jangat (dermis) dan jaringan bawah kulit (subkutan).
Pada lapisan epidermis terdiri atas lapisan tanduk yang selalu
mengelupas karena sel–selnya mati dan lapisan malpigi yang berfungsi
menggantikan sel-sel yang rusak dan menentukan warna kulit seseorang
karena adanya pigmen melanin. Pada lapisan dermis terdapat kelenjar
keringat, kelenjar minyak, ujung-ujung saraf, pembuluh darah dan otot.
Lapisan subkutan terdapat banyak jaringan adiposa/lemak yang berfungsi
sebagai penahan suhu tubuh dan cadangan makanan.
Sebagai organ ekskresi,
kulit berfungsi mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan
garam-garam mineral, indra peraba dan perasa, pelindung tubuh terhadap
luka dan kuman, tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari, penyimpan kelebihan lemak,
pengatur suhu tubuh.
3. Kelainan Dan Penyakit Yang Menyerang Sistem Ekskresi:
a. Nefritis
- Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus, menyebabkan protein meninggalkan darah dan menuju ke urine. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.
b. Albuminuria
- Penyakit ini ditandai adanya albumin atau protein dalam urine.
c. Hematuria
- Hematuria merupakan kelainan pada ginjal yang ditandai adanya sel-sel darah merah dalam urine.
d. Diabetes Mellitus
- Yaitu suatu keadaan yang ditandai adanya glukosa di dalam urine. Keadaan ini disebabkan adanya gangguan pengeluaran hormone insulin.
e. Diabeter Insipidus
- Penyakit ini ditandai dengan pengeluaran urine yang berlebihan (20–30 kali normal), disebabkan karena kekurangan hormone antideuritik (ADH).
f. Batu Ginjal
- Batu ginjal disebabkan karena adanya endapan dari garam kalsium dalam ginjal. Ditandai sukarnya buang air kecil dan timbul rasa nyeri dan sakit.
g. Gagal Ginjal
- Yaitu keadaan salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi lagi. Untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut dapat dilakukan pencangkokan ginjal, dan cuci darah (hemodialisis).
h. Pleuritis
- Pleuritis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya peradangan pada selaput paru-paru (pleura) yang disebabkan oleh infeksi bakteria.
i. Albino
- Kelainan pada kulit yang disebabkan kekurangan pigmen.
j. Sirosis Hati
- Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang kronis, yang menyebabkan hati tidak berfungsi. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit ini adalah akibat banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Demikian semoga bisa bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar